Posted in

Dugaan Korupsi Kredit, Pegawai Bank Sumut Ditahan SoKejati

Kejadian yang menimpa salah satu pegawai Bank Sumut mencerminkan titik kritis dalam upaya penegakan integritas perbankan di daerah.

Dugaan Korupsi Kredit, Pegawai Bank Sumut Ditahan SoKejati

Pada hari Senin, 10 November 2025, Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) secara resmi menahan seorang analis kredit di Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu (KCP) Krakatau Medan atas dugaan pencairan kredit usaha yang tidak sesuai prosedur.

Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Medan.

Pengungkapan Kasus Korupsi

Pada hari yang sama, tim penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejati Sumut menetapkan LPL sebagai tersangka setelah dilakukan rangkaian pemeriksaan intensif terhadap sejumlah pihak dan dokumen terkait.

Berdasarkan Surat Perintah Penetapan Tersangka Nomor TAP‑23/L.2/Fd.2/11/2025 tertanggal 10 November 2025, LPL resmi ditetapkan sebagai pelaku utama dalam perkara ini.

Penahanan dilakukan melalui Surat Perintah Penahanan Nomor PRINT‑25/L.2/Fd.2/11/2025 dan pelaksanaannya berlangsung selama 20 hari pertama di Rutan Kelas I‑A Tanjung Gusta Medan.

Dalam pemeriksaan, ditemukan bahwa LPL ketika menjabat sebagai analis kredit di Bank Sumut KCP Krakatau pada tahun 2012 telah melakukan serangkaian perbuatan melawan hukum.

Tindakan yang diungkap antara lain penggelembungan (mark up) nilai agunan pemohon kredit, pemalsuan data debitur, dan penyimpangan dari prosedur internal pemberian fasilitas kredit rekening koran sebagaimana ketentuan Direksi Bank Sumut Nomor 202/Dir/DKr‑KK/SK/2011.

Nilai Kerugian Negara

Dalam kasus ini, kredit modal kerja senilai nominal Rp 3 miliar diberikan kepada debitur atas nama CV. HA Group melalui proses yang diduga menyimpang.

Meskipun agunan dan kelayakan debitur tidak memenuhi syarat seperti yang diungkap penyidik pencairan tetap dilakukan.

Akibatnya, negara mengalami kerugian keuangan yang ditaksir sebesar Rp 2.290.469.309,15.

Alur kronologi menggambarkan bahwa pada tahun 2012 fasilitas kredit dicairkan. Namun persyaratan yang seharusnya dipenuhi oleh pemohon kredit tidak dipenuhi, agunan dinilai lebih tinggi dari kondisi riil, dan data pemohon dipalsukan atau direkayasa untuk memenuhi syarat yang tidak benar.

Lembaga perbankan daerah seperti Bank Sumut memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui pemberian kredit modal kerja kepada pelaku usaha.

Namun, ketika prosedur internal dilanggar maka kerugian bukan hanya soal keuangan, melainkan integritas institusi juga ikut terguncang.

Baca Juga: Mantan Kepala BPN Deli Serdang Resmi Ditahan, Dugaan Korupsi Alih Aset Lahan PTPN ke Citra Land

Pengembangan Penyidikan Kasus

Pengembangan Penyidikan Kasus 

Kasus ini membawa implikasi serius dari sisi tata kelola bank daerah. Pertama, bahwa fungsi pengawasan internal dan eksternal perlu diperkuat agar praktek mark up agunan dan pemalsuan data dapat dicegah sejak awal.

Kedua, bahwa penyalahgunaan jabatan analis kredit pada bank milik daerah menumbuhkan kerentanan dalam sistem yang mengandalkan kepercayaan publik.

Kepada publik, tindakan penyidik ini menjadi sinyal bahwa pelanggaran terhadap prosedur pemberian kredit akan ditindak tegas.

Penyidik Kejati Sumut juga menyatakan bahwa proses penyidikan masih akan terus didalami guna mengungkap kemungkinan keterlibatan pihak lain. Seperti manajemen Bank Sumut pada periode tersebut atau oknum eksternal yang turut menikmati hasil pencairan kredit bermasalah.

Kemungkinan Pihak Lain Terlibat

Penyidikan Kejati Sumut belum berhenti pada penahanan LPL. Tim penyidik masih melakukan pendalaman guna mengungkap apakah ada pihak lain yang turut serta dalam tindak pidana ini.

Adanya potensi keterlibatan pihak manajemen bank, debitur pihak ketiga, atau rekanan menjadikan kasus ini tidak hanya soal satu individu. Tetapi mungkin bagian dari sistem yang memungkinkan penyimpangan.

Proses pendalaman ini penting agar seluruh rangkaian modus dan pelaku yang terlibat bisa diungkap secara transparan.

Untuk masyarakat dan pemangku kepentingan. Hal ini menjadi indikator apakah institusi perbankan dan lembaga pengawas di daerah menjalankan tugasnya secara efektif.

Untuk informasi terkini dan lengkap mengenai berbagai kejadian penting di Medan, termasuk pemadaman listrik, kasus narkoba, dan perkembangan kota. Kalian bisa kunjungi Info Kejadian Medan.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari www.detik.com
  • Gambar Kedua dari www.katakabar.com