Perum Bulog Sumut siap salurkan jagung SPHP untuk mendukung peternak ayam pedaging dan petelur berskala mikro, kecil, hingga menengah.

Program ini diharapkan dapat menstabilkan harga daging ayam serta membantu ketersediaan pakan di wilayah Sumut.
Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Info Kejadian Medan.
Tujuan Penyaluran Stabilkan Harga Daging Ayam
Penyaluran jagung SPHP ditargetkan berlangsung pada Oktober 2025. Program ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk menekan fluktuasi harga daging ayam di pasar Sumut yang selama ini cenderung naik, terutama karena harga pakan yang menjadi komponen utama biaya produksi ayam.
“Dengan adanya program ini, kami berharap peternak tidak terbebani oleh harga jagung yang naik, sehingga harga daging ayam di tingkat konsumen bisa lebih stabil,” tambah Budi. Pemberian jagung SPHP diharapkan juga dapat menjaga keberlanjutan usaha peternak skala mikro yang jumlahnya cukup besar di Sumatera Utara.
Penyerapan Jagung Pipil di Sumut
Selain menyalurkan jagung SPHP, Bulog Sumut juga aktif melakukan penyerapan jagung pipil di daerah penghasil jagung. Hingga 3 Oktober 2025, Bulog Sumut telah menyerap sebanyak 750 ton jagung pipil dari beberapa kabupaten, antara lain Langkat, Karo, Labuhanbatu, Asahan, dan Deli Serdang.
Penyerapan ini tidak hanya mendukung stabilitas harga di tingkat petani. Tetapi juga memastikan stok jagung untuk kebutuhan pakan ternak tersedia sepanjang tahun. Menurut Budi, kegiatan serap jagung ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan agar petani jagung mendapatkan harga yang wajar.
Baca Juga: Motif Ganda di Balik Kasus, Pembunuhan Melky Pelaku Ditangkap
Harga Jagung SPHP dan Dukungan Pemerintah

Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan bahwa peternak ayam pedaging dan petelur mandiri dapat membeli jagung Program SPHP dengan harga Rp5.500 per kilogram. Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menekankan bahwa tujuan utama penyaluran jagung SPHP adalah untuk menjaga harga jagung di tingkat petani dan harga pakan bagi peternak.
“Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp78 miliar untuk menyalurkan 52.400 ton jagung SPHP secara nasional,” ujar Arief. Penyaluran ini juga merupakan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto, yang ingin melindungi petani jagung dari fluktuasi harga sekaligus meringankan beban peternak dalam membeli pakan.
Dampak Positif Bagi Petani dan Peternak
Program SPHP jagung diyakini membawa dampak positif bagi dua pihak sekaligus. Petani jagung mendapatkan kepastian harga di tingkat produsen, sedangkan peternak mendapatkan pakan dengan harga terjangkau sehingga biaya produksi lebih ringan. Hal ini diharapkan berdampak pada stabilitas harga ayam di pasar dan kesejahteraan peternak skala mikro.
Budi menambahkan, “Program ini bukan hanya soal distribusi pakan, tetapi juga bentuk nyata dukungan pemerintah untuk menjaga keseimbangan rantai pasok ayam dan jagung di Sumut. Dengan langkah ini, peternak dan petani bisa saling mendukung, menciptakan ekosistem pertanian dan peternakan yang lebih sehat.”
Dengan strategi penyaluran tepat sasaran, penyerapan jagung pipil, dan harga SPHP yang terjangkau, Sumatera Utara siap menghadapi tantangan fluktuasi harga pakan dan memastikan ketersediaan daging ayam yang stabil bagi masyarakat.
Kesimpulan
Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut). Segera menyalurkan jagung Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Untuk peternak ayam pedaging dan petelur skala mikro, kecil, dan menengah. Penyaluran sebanyak 1.405 ton akan difokuskan di empat kabupaten utama, yaitu Deli Serdang, Langkat, Simalungun, dan Serdang Bedagai. Sebagai langkah strategis menstabilkan harga daging ayam di pasar Sumut.
Selain penyaluran jagung SPHP, Bulog Sumut juga telah menyerap 750 ton jagung pipil dari beberapa kabupaten. Sejak Januari hingga Oktober 2025. Langkah ini bertujuan menjaga kestabilan harga jagung di tingkat petani dan memastikan ketersediaan pakan bagi peternak sepanjang tahun.
Peternak dapat membeli jagung SPHP dengan harga Rp5.500 per kilogram, sementara secara nasional pemerintah menyalurkan total 52.400 ton dengan anggaran Rp78 miliar. Program ini sekaligus melindungi petani jagung dari fluktuasi harga dan meringankan beban peternak. Menciptakan keseimbangan rantai pasok pangan di Sumatera Utara.
Simak berita update lainnya tentang Medan dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpercaya hanya di Info Kejadian Medan.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari antaranews.com
- Gambar Kedua dari voi.id