Seorang kakek berusia 59 tahun tewas setelah terlibat duel dengan temannya saat pesta tuak di Medan dan perselisihan kecil berujung tragedi.
Perkelahian itu terjadi di bawah jembatan Titi Gantung, di mana pelaku menusuk korban menggunakan pecahan kaca lampu sebelum melarikan diri. Berikut ini Info Kejadian Medan akan memberikan laporan lengkap mengenai insiden tragis yang menimpa seorang kakek di Medan, termasuk kronologi, motif, dan tindakan polisi.
Awal Kejadian di Pesta Tuak
Menurut keterangan Kapolsek Medan Timur, Kompol Agus Butar-Butar, korban dan pelaku adalah teman lama yang kerap berkumpul dan minum tuak bersama. Pada hari kejadian, keduanya memulai pesta tuak sejak pagi di bawah jembatan Titi Gantung.
“Antara tersangka dan korban adalah teman, sering ngumpul minum tuak. Pada hari itu, mereka mulai minum tuak di bawah jembatan,” ujar Kompol Agus.
Namun, suasana pesta yang seharusnya bersifat santai mendadak memanas. Perselisihan muncul saat keduanya terlibat debat mengenai nyanyian-nyanyian di tengah pesta, yang membuat Bobby tersinggung karena keadaan mabuk.
Duel Mematikan di Atas Jembatan
Kejadian berujung tragis ketika pelaku mengajak korban untuk berkelahi di atas jembatan. Saksi mata menyebut bahwa korban sempat memukul bahu pelaku sebelum insiden menjadi lebih serius.
Kompol Agus menjelaskan, “Terjadi perkelahian antara kedua belah pihak, di mana korban memukul bahu pelaku dan kemudian pelaku menusuk punggung dan leher korban menggunakan pecahan kaca lampu.”
Serangan mendadak itu membuat Erick terjatuh dan kehilangan nyawa di tempat kejadian. Kejadian ini berlangsung dalam sekejap dan meninggalkan warga sekitar dalam keadaan shock.
Baca Juga: Satlantas Polrestabes Medan Resmi Mulai Operasi Zebra Toba 2025
Pelaku Langsung Melarikan Diri
Setelah menusuk korban, pelaku langsung melarikan diri. Pihak kepolisian segera melakukan pencarian dan berhasil menangkap Bobby tak lama setelah kejadian, tepatnya di Jalan Stasiun, Medan.
Polisi menyatakan bahwa motif awal perkelahian adalah perselisihan kecil yang berkembang menjadi pertengkaran fisik karena kedua pihak dalam keadaan mabuk. Insiden ini menunjukkan bagaimana konflik sederhana bisa berujung fatal jika tidak dikendalikan, terutama dalam kondisi konsumsi alkohol yang berlebihan.
Motivasi dan Kondisi Pelaku
Berdasarkan keterangan tersangka, perselisihan berawal dari nyanyian-nyanyian di pesta tuak. Pelaku merasa tersinggung ketika ditegur oleh korban, sehingga memicu emosi. Kondisi mabuk membuat pelaku tidak dapat mengendalikan diri, hingga akhirnya mengajak korban berkelahi di atas jembatan.
“Motifnya, awalnya perselisihan karena nyanyi-nyanyi. Dalam keadaan mabuk dan tersinggung, mereka berdebat dan pelaku mengajak korban naik ke atas jembatan untuk berkelahi,” jelas Kompol Agus.
Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat mengenai bahaya pesta minuman keras, terutama ketika diiringi pertengkaran atau emosi yang tidak terkontrol.
Langkah Polisi dan Proses Hukum
Saat ini, Bobby Pohan telah diamankan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Polisi menekankan pentingnya penegakan hukum untuk memberikan efek jera, sekaligus menegaskan bahwa tindakan kekerasan tidak bisa dibenarkan, apalagi hingga menimbulkan korban jiwa.
Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga sikap dan menghindari konsumsi alkohol berlebihan, apalagi jika sudah melibatkan teman atau kerabat dekat, karena potensi perselisihan dapat meningkat.
“Peristiwa ini tragis, dan kami berharap masyarakat bisa mengambil pelajaran dari kejadian ini agar tidak terjadi hal serupa di kemudian hari,” ujar Kompol Agus Butar-Butar.
Insiden ini kini ditangani oleh pihak kepolisian Medan Timur, yang terus mendalami kronologi kejadian dan mengumpulkan keterangan saksi lain untuk memastikan kasus ini diproses secara adil dan transparan.
Simak berita update lainnya tentang Medan dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpercaya hanya di Info Kejadian Medan.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari tribunmedan.cfd
- Gambar Kedua dari detik.com