Posted in

Warga Medan-Deli Serdang Protes Air PDAM Tirtanadi Sering Tidak Mengalir

Warga di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, protes ke PDAM Tirtanadi karena sering alami air tidak mengalir.

Warga-Medan-Deli-Serdang-Protes-Air-PDAM-Tirtanadi-Sering-Tidak-Mengalir

Kondisi ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat yang mengandalkan pasokan air dari PDAM, sementara mereka tetap harus membayar tagihan secara penuh. Info Kejadian Medan akan memberikan ulasan mengenai aksi warga Medan dan Deli Serdang protes air PDAM Tirtanadi yang sering tidak mengalir.

Keluhan Masyarakat Soal Air PDAM yang Sering Mati

Sejumlah warga di Medan dan Deli Serdang menyampaikan keluhan bahwa air PDAM Tirtanadi hanya mengalir pada jam-jam tertentu dan sering mati dalam durasi yang cukup lama. Misalnya, Fadli, warga Jalan Utama Kecamatan Medan Kota. Ia menyebutkan air hanya keluar pada pagi dan sore hari dengan tekanan air yang lemah sehingga harus menggunakan pompa tambahan.

“Airnya hidup di jam-jam tertentu saja, misalnya pagi jam 9-10 hidup terus mati sampai jam 4 sore, jam 5 hidup lagi sampai jam 8 malam kemudian mati lagi,” ujarnya.

Sementara itu, Pane dari Simalingkar B, Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang. Ia mengungkapkan bahwa selama tiga hari terakhir air PDAM mati hampir sepanjang hari dan hanya hidup sekitar satu jam saja. Kondisi ini membuatnya kesulitan mengatur kebutuhan air bersih dan harus menampung air dalam tangki besar.

Dampak Gangguan Air Terhadap Aktivitas Warga

Gangguan pasokan air ini berdampak serius pada kehidupan warga. Mereka harus mengatur ulang jadwal penggunaan air, bahkan membeli air galon isi ulang untuk kebutuhan mandi dan memasak. Dina, warga Kecamatan Namorambe, mengaku aktivitasnya sangat terganggu karena air PDAM mati total sejak dini hari dan terpaksa membeli air galon.

Vosa Ginting dari Kabupaten Karo juga mengeluhkan air PDAM yang sering mati hingga enam hari berturut-turut sehingga warga harus membeli air bersih dengan harga Rp 40 ribu per tangki. Selain itu, warga mengeluhkan tagihan PDAM yang tetap dibebankan penuh meskipun air tidak mengalir.

Yesi, warga Medan, mengatakan bahwa tagihan bulanan selalu sama tanpa ada penyesuaian meskipun air mati. Hal ini memberatkan konsumen karena mereka membayar tanpa mendapatkan pelayanan yang memadai.

Penyebab Gangguan dan Penjelasan PDAM Tirtanadi

Menurut Plt Direktur Utama PDAM Tirtanadi, Ewin Putra, gangguan pasokan air ini disebabkan oleh bencana banjir dan tanah longsor. Hal ini menjadi penyebab yang merusak jalur pipa utama dari sumber mata air di Sibolangit. Banjir besar mengganggu produksi air di beberapa sumber seperti Sungai Deli, Sungai Belawan, dan Sungai Belumai yang menjadi sumber air baku IPAM di wilayah Medan dan Deli Serdang.

Ewin Putra menjelaskan bahwa perbaikan jalur pipa yang rusak membutuhkan waktu lama karena kondisi tanah yang curam dan risiko longsor susulan. Petugas PDAM terus berupaya memperbaiki gangguan dengan tetap memperhatikan keselamatan kerja. Namun, hingga kini belum ada kepastian kapan pasokan air akan kembali normal.

Baca Juga: Geger! KPK Segel Kantor Kontraktor di Padangsidimpuan, Diduga Jejak OTT Medan!

Harapan dan Tuntutan Warga Kepada PDAM Tirtanadi

Harapan-dan-Tuntutan-Warga-Kepada-PDAM-Tirtanadi

Warga berharap PDAM Tirtanadi segera memperbaiki layanan agar air dapat mengalir 24 jam penuh sesuai dengan pembayaran yang mereka lakukan. Mereka menuntut transparansi dan komunikasi yang jelas dari PDAM terkait gangguan yang terjadi.

Fadli menegaskan bahwa sebagai konsumen yang membayar tagihan. Mereka berhak mendapatkan pelayanan yang layak dan tidak ingin diperlakukan berbeda antara wilayah perkantoran dan pemukiman.

Selain itu, warga juga mendesak PDAM untuk melakukan perbaikan infrastruktur agar gangguan seperti ini tidak berulang. Salah satunya peningkatan sistem distribusi dan penanganan sumber air baku yang lebih baik. Mereka juga berharap adanya penyesuaian tagihan selama masa gangguan agar tidak merasa dirugikan.

Upaya PDAM dan Tantangan Infrastruktur

Selain memperbaiki jalur pipa yang rusak, PDAM Tirtanadi juga menghadapi tantangan lain seperti pembangunan infrastruktur baru yang belum selesai dan masalah perizinan. Sebelumnya, proyek pembangunan Uprating IPA Tirtanadi di Medan Sunggal sempat mengalami kendala dan roboh. Hal ini yang menimbulkan protes dan kekhawatiran terhadap kualitas layanan di masa depan.

PDAM Tirtanadi sebagai BUMD milik Pemprov Sumut perlu meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak terkait. Hal ini guna untuk mempercepat perbaikan dan pembangunan infrastruktur air bersih yang andal demi memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kesimpulan

Warga Medan dan Deli Serdang mengeluhkan seringnya gangguan pasokan air PDAM Tirtanadi yang menyebabkan air mati atau tidak mengalir secara konsisten. Kondisi ini mengganggu aktivitas sehari-hari dan memaksa warga membeli air tambahan, sementara tagihan tetap dibebankan penuh. Gangguan ini disebabkan oleh bencana banjir dan tanah longsor yang merusak jalur pipa utama, serta tantangan infrastruktur yang belum terselesaikan.

Warga menuntut perbaikan layanan, transparansi, dan penyesuaian tagihan dari PDAM Tirtanadi agar hak mereka atas air bersih terpenuhi secara adil dan berkelanjutan. PDAM Tirtanadi harus mempercepat perbaikan dan meningkatkan komunikasi dengan masyarakat untuk mengembalikan kepercayaan konsumen.

Untuk informasi terkini dan lengkap mengenai berbagai kejadian penting di Medan, termasuk pemadaman listrik, kasus narkoba, dan perkembangan kota, kalian bisa kunjungi Info Kejadian Medan.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari detik.com
  2. Gambar Kedua dari medan.tribunnews.com