Kejadian tragis di Medan, Sumatera Utara, seorang bocah laki-laki saat mandi di sungai ditemukan tewas setelah hanyut terbawa arus.

Peristiwa memilukan ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan ketat terhadap anak-anak saat bermain di perairan terbuka, terutama di lokasi yang berpotensi berbahaya. Dibawah ini Info Kejadian Medan akan mengulas kronologi kejadian, proses pencarian, faktor penyebab, respons pihak berwenang, serta dampak sosial yang ditimbulkan.
Kronologi Kejadian di Sungai Medan
Peristiwa naas ini bermula pada Sabtu, 5 Juli 2025, sekitar pukul 15.00 WIB. Ahmad Fauzi, bocah laki-laki berusia 12 tahun, bersama beberapa teman sebayanya mandi di Sungai Deli, Medan. Awalnya, suasana tampak ceria dan penuh keceriaan.
Namun tiba-tiba arus sungai yang deras menyeret Ahmad hingga hilang dari pandangan teman-temannya. Teman-teman Ahmad yang panik segera melaporkan kejadian tersebut kepada warga sekitar dan keluarga. Pencarian pun segera dilakukan oleh warga dan aparat setempat.
Proses Pencarian dan Evakuasi Korban
Setelah laporan diterima, Tim SAR Medan bersama aparat kepolisian dan warga melakukan pencarian intensif di sekitar lokasi kejadian. Pencarian dilakukan dengan menyisir sepanjang aliran Sungai Deli yang memiliki arus cukup deras dan beberapa titik berbahaya. Tim SAR menggunakan peralatan seperti perahu karet dan alat bantu pencarian bawah air untuk mempercepat evakuasi.
Setelah dua hari pencarian yang melelahkan, pada Senin, 7 Juli 2025, sekitar 4 kilometer dari lokasi awal hanyut, jasad Ahmad Fauzi ditemukan mengapung dan langsung dievakuasi ke rumah duka. Proses evakuasi berjalan lancar dan korban segera diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
Baca Juga:
Faktor Penyebab dan Risiko Mandi di Sungai
Kejadian ini mengungkapkan sejumlah faktor risiko yang menyebabkan tragedi hanyut saat mandi di sungai. Pertama, arus sungai yang deras dan kedalaman yang tidak merata menjadi ancaman utama bagi anak-anak yang belum mahir berenang. Banyak anak yang mandi di sungai tanpa pengawasan orang dewasa, sehingga ketika terseret arus, mereka tidak mendapatkan pertolongan cepat.
Selain itu, kurangnya fasilitas keselamatan seperti pelampung atau tanda peringatan di lokasi pemandian alam menambah risiko kecelakaan. Kondisi fisik anak-anak yang belum kuat berenang di arus deras juga menjadi faktor utama yang menyebabkan tenggelam dan hanyut.
Respons dan Upaya Pencegahan Dari Pihak Berwenang

Menanggapi tragedi ini, Basarnas Medan bersama pemerintah daerah dan aparat desa setempat meningkatkan sosialisasi keselamatan di area pemandian alam dan sungai. Mereka mengimbau masyarakat agar selalu mengawasi anak-anak saat bermain di perairan dan menghindari mandi di lokasi berarus deras tanpa pengamanan.
Pemerintah daerah juga didorong untuk menyediakan fasilitas keselamatan seperti pagar pembatas, tanda peringatan, serta pelampung di area rawan kecelakaan air. Selain itu, pelatihan keselamatan air dan penyuluhan bagi masyarakat diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan serupa di masa depan.
Dampak Psikologis dan Sosial Bagi Keluarga dan Komunitas
Kematian tragis Ahmad Fauzi meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar. Keluarga yang kehilangan anak tercinta mengalami kesedihan yang luar biasa dan trauma yang mendalam. Di sisi lain, komunitas sekitar juga merasakan ketakutan dan kekhawatiran yang meningkat terhadap aktivitas anak-anak di sungai.
Tragedi ini memicu kesadaran kolektif akan pentingnya keselamatan anak-anak dan perlunya pengawasan ketat saat mereka bermain di perairan terbuka. Dukungan psikologis dan sosial sangat dibutuhkan oleh keluarga korban dan masyarakat agar dapat bangkit dari trauma dan mencegah kejadian serupa terulang.
Kesimpulan
Kejadian hanyut dan meninggalnya bocah di Medan saat mandi bersama teman-temannya menjadi peringatan penting bagi semua pihak mengenai pentingnya pengawasan dan kewaspadaan di area sungai dan pemandian alam. Arus deras, kurangnya fasilitas keselamatan, dan minimnya pengawasan menjadi faktor utama yang menyebabkan tragedi ini.
Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga sangat penting untuk meningkatkan edukasi keselamatan, menyediakan fasilitas pendukung, serta mengawasi aktivitas anak-anak di perairan terbuka. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di Info Kejadian Medan.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari detik.com
- Gambar Kedua dari waspada.id