Insiden salah tangkap di Bandara Kualanamu menarik perhatian publik, Garuda Indonesia dan Angkasa Pura II akhirnya mengakui kekeliruan.

Setelah Ketua NasDem Sumut menjadi korban salah identifikasi. Kedua pihak menyampaikan permintaan maaf resmi serta berkomitmen memperbaiki prosedur keamanan dan koordinasi antarpetugas.
Peristiwa mengejutkan terjadi di Medan yang melibatkan salah tangkap di Bandara Kualanamu dapatkan berita terbaru hanya ada di Info Kejadian Medan.
Garuda Minta Maaf Atas Salah Tangkap
Insiden salah tangkap terhadap Ketua NasDem Sumatera Utara, Muhammad Syahrial, di Bandara Kualanamu, menimbulkan kehebohan nasional. Syahrial sempat diamankan oleh petugas keamanan bandara karena disangka sebagai pelaku tindak kejahatan yang masuk daftar pencarian.
Manajemen PT Angkasa Pura II segera memberikan klarifikasi terkait kejadian tersebut. Mereka mengakui bahwa kesalahan identifikasi sempat terjadi karena kesamaan data dalam sistem keamanan internal. Menurut pihak bandara, tindakan petugas dilakukan berdasarkan protokol standar pemeriksaan, namun mereka menyesalkan dampak sosial.
Garuda Indonesia selaku maskapai penerbangan yang digunakan Syahrial juga menyampaikan permintaan maaf resmi. Dalam pernyataannya, Garuda menegaskan pihaknya tidak terlibat langsung dalam proses keamanan, tetapi turut menyesal atas pengalaman tidak menyenangkan yang dialami penumpang tersebut.
Rangkaian Kejadian Salah Tangkap di Bandara Kualanamu
Insiden bermula ketika Syahrial tiba di Bandara Kualanamu hendak melakukan penerbangan menuju Jakarta. Saat melintasi area pemeriksaan keamanan, petugas mendeteksi kecocokan wajah dengan data terduga pelaku kriminal. Syahrial kemudian diminta untuk menunggu di ruang pemeriksaan khusus guna verifikasi lebih lanjut.
Proses penahanan sementara berlangsung sekitar 30 menit sebelum petugas menyadari adanya kekeliruan. Sistem pengenalan wajah ternyata menandai Syahrial secara keliru akibat kemiripan dengan seseorang yang masuk daftar pencarian orang (DPO). Setelah identitas lengkap diverifikasi.
Kejadian tersebut langsung menjadi sorotan publik setelah video Syahrial tampak marah kepada petugas beredar di internet. Banyak pihak menilai bahwa teknologi yang digunakan seharusnya tidak boleh menjadi satu-satunya dasar tindakan tanpa verifikasi manusia.
Baca Juga: Pemprov Sumut Maksimalkan Program Untuk Tingkatkan Kesejahteraan Warga
Tanggapan dan Klarifikasi Angkasa Pura II

Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada Syahrial melalui konferensi pers. Ia menegaskan, perusahaan akan melakukan audit terhadap sistem keamanan yang digunakan di bandara. Evaluasi akan difokuskan pada akurasi pengenalan wajah dan prosedur komunikasi antarpetugas.
Menurut Awaluddin, pihaknya tidak bermaksud mencederai kenyamanan dan kehormatan pengguna jasa bandara, terutama pejabat publik atau tokoh masyarakat. Angkasa Pura II telah menugaskan tim khusus untuk melakukan penyelidikan internal dan memberikan sanksi bila ditemukan kesalahan prosedural oleh petugas.
Ia juga menambahkan bahwa kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh unsur bandara untuk meningkatkan profesionalisme. Kami benar-benar menyesal atas ketidaknyamanan yang terjadi dan akan memastikan pelayanan di bandara lebih berhati-hati ke depan, ujarnya dalam konferensi pers.
Respons Politik dan Upaya Perbaikan
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyebut insiden tersebut sebagai bentuk kelalaian serius yang mencoreng kredibilitas institusi bandara. Ia meminta pemerintah dan pengelola bandara bertanggung jawab serta menjamin perlindungan hukum terhadap kader partainya. NasDem menilai kasus itu tak bisa dianggap sebagai kesalahan teknis semata.
Di sisi lain, Syahrial mengaku menerima permintaan maaf Angkasa Pura II dan Garuda Indonesia, namun menuntut agar evaluasi dilakukan nyata. Ia menegaskan tidak ingin kejadian serupa menimpa siapapun di masa depan. Kesalahan manusia bisa terjadi, tapi sistem harus diperbaiki agar tidak merugikan orang lain.
Kementerian Perhubungan juga turun tangan menindaklanjuti peristiwa tersebut. Direktorat Keamanan Penerbangan akan memanggil seluruh pihak terkait untuk memastikan mekanisme verifikasi identitas diperketat. Pemerintah berkomitmen memperbaiki sistem keamanan transportasi udara nasional.
Sampai jumpa di berita berikutnya hanya di Info Kejadian Medan. sumber informasi terpercaya.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.detik.com
- Gambar Kedua dari www.detik.com