Pagi hari pada Selasa, 11 November 2025, Polda Sumut melaksanakan razia skala besar di tiga tempat hiburan malam (THM) di Kota Medan.
Razia narkoba di tempat hiburan malam telah menjadi salah satu langkah strategis aparat keamanan untuk menekan peredaran dan penggunaan narkotika di lingkungan yang rawan.
Di Kota Medan, Sumatera Utara, pihak kepolisian kembali menunjukkan keseriusan mereka dengan melakukan pemeriksaan mendadak terhadap pengunjung di tiga tempat hiburan malam (THM).
Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Medan.
Kronologi Razia di Medan
Operasi ini dipimpin oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut dan digelar Selasa dini hari 11 November 2025 dan malam harinya di lokasi berbeda di Medan.
Lokasi pertama yang disasari adalah sebuah THM di Jalan Gajah Mada, Kecamatan Medan Baru. Di sana 20 pengunjung dilakukan tes urin secara acak, dan 11 orang positif mengonsumsi narkoba.
Kemudian malamnya, petugas bergerak ke kawasan Komplek Mega Park di Jalan Kapten Muslim, Kecamatan Medan Helvetia, yang merupakan dua THM sekaligus Platinum Bar & KTV dan Lion Bar & KTV.
Dari 28 pengunjung yang diperiksa, 16 dinyatakan positif. Rinciannya tujuh orang di satu lokasi, sembilan orang di lokasi lainnya.
Dengan demikian, total pengunjung yang positif dalam operasi ini mencapai 27 orang mengindikasikan bahwa penyalahgunaan narkoba di tempat hiburan malam cukup tinggi.
Motivasi dan Pendekatan Kepolisian
Melalui operasi ini, Polda Sumut menunjukkan intensinya dalam mendukung program “Sumut Bersinar” (Bersih Narkoba) yang bertujuan memastikan ruang‑hiburan malam tidak menjadi sarang peredaran atau konsumsi narkotika.
Kombes Pol Ferry Walintukan selaku Kabid Humas menyatakan bahwa langkah ini bersifat preventif sekaligus represif.
Operasi ini juga melibatkan pemeriksaan acak dan pengecekan pengunjung yang dicurigai bukan semata penggerebekan besar dengan barang bukti narkoba.
Fokusnya adalah memeriksa perilaku dan hasil tes urine untuk menangkap pengguna aktif di tempat hiburan malam.
Hal ini berarti bahwa selain menindak, polisi juga ingin melakukan pencegahan melalui kehadiran mereka secara nyata di lokasi.
Baca Juga: Tragedi di Masjid Agung Sibolga, Arjuna Dikeroyok hingga Tewas
Hasil Pemeriksaan Razia
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa dari 20 orang di lokasi pertama, 11 positif. Dari 28 orang di dua lokasi berikutnya, 16 positif. Secara total, 48 orang diperiksa dan 27 dinyatakan positif angka yang cukup tinggi. Dari segi gender, di lokasi kedua tercatat bahwa dari yang positif terdapat 12 pria dan 4 wanita.
Dampak langsungnya adalah pengunjung yang positif dibawa ke Polda Sumut untuk pemeriksaan lebih lanjut. Proses ini menunjukkan bahwa penegakan hukum tidak berhenti di lokasi razia, melainkan berlanjut ke pemeriksaan administratif serta potensi penyidikan jika ditemukan unsur pidana.
Efek tidak langsungnya adalah sinyal kuat bagi pemilik THM untuk lebih ketat dalam pengelolaan dan pengawasan terhadap pengunjung. Karena tempat hiburan malam saat ini menjadi sorotan pihak berwenang.
Strategi Penegakan Hukum
Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Ferry Walintukan, menyatakan bahwa razia ini merupakan bagian dari strategi preventif dan represif untuk menekan peredaran narkoba di wilayah Sumatera Utara.
Faktor lokasi hiburan malam dipilih karena dianggap rawan sebagai sarang bagi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
Selain itu, petugas melakukan pemeriksaan secara acak dan langsung di lapangan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu agar efek jera tercipta.
Operasi semacam ini juga menjadi sinyal bahwa institusi kepolisian tidak sekadar menindak pengguna. Tetapi juga akan melakukan pengawasan secara berkala agar komunitas dan lingkungan hiburan malam bisa lebih terkendali.
Untuk informasi terkini dan lengkap mengenai berbagai kejadian penting di Medan, termasuk pemadaman listrik, kasus narkoba, dan perkembangan kota. Kalian bisa kunjungi Info Kejadian Medan.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.detik.com
- Gambar Kedua dari mistar.id