Paminal Polda Sumut mengamankan dua oknum polisi lalu lintas di Medan karena diduga terlibat pungli saat melakukan razia kendaraan.

Kedua oknum polis tersebut diamankan setelah adanya laporan masyarakat yang merasa resah terlibat dengan praktik pungli saat dilakukan razia kendaraan di salah satu kawasan yang ramai di Medan. Penangkapan ini menjadi sorotan publik dan menjadi bukti serius pemberantasan praktik pungli di lingkungan Kepolisian Sumatera Utara.
Berikut Info Kejadian Medan akan memberikan ulasan lengkap tentang kejadian 2 polantas di medan di tangkap.
Penangkapan Dua Polantas di Medan
Dua anggota Polantas yang bertugas di wilayah Medan ini berhasil diamankan dalam operasi tangkap tangan oleh tim Paminal Polda Sumut. OTT dilakukan setelah adanya laporan masyarakat yang mengindikasikan adanya pungutan liar yang dilakukan oleh oknum polisi tersebut. Lokasi penangkapan berada di pos lalu lintas yang selama ini menjadi titik rawan pungli.
Proses OTT berlangsung secara cepat dan tertutup, menjaga kerahasiaan agar tidak ada informasi bocor kepada pihak yang dicurigai. Tim Paminal yang bertugas melaporkan bukti berupa rekaman video dan sejumlah uang hasil pungutan ilegal sebagai barang bukti. Dua anggota Polantas tersebut langsung dibawa ke Markas Polda Sumut untuk proses pemeriksaan.
Penangkapan ini mendapat apresiasi dari kalangan masyarakat dan juga pejabat kepolisian yang menginginkan bersihnya institusi dari praktik korupsi dan penyalahgunaan wewenang. Kasus ini akan menjadi momentum untuk memperbaiki sistem pengawasan internal kepolisian.
Dugaan Modus dan Motif Pungli
Dari keterangan awal yang didapatkan, dua polantas tersebut diduga melakukan pungli dengan meminta sejumlah uang kepada pengendara yang melintas tanpa alasan yang jelas. Pungutan liar ini dilakukan secara sistematis dan telah berlangsung cukup lama sehingga merugikan masyarakat yang patuh pada aturan lalu lintas.
Modus yang digunakan oleh kedua oknum adalah meminta uang agar kendaraan tidak dikenakan tilang atau pelanggaran hukum lainnya. Selain itu, mereka juga mengambil keuntungan dari ketidaktahuan pengendara yang terjebak dalam situasi tersebut. Praktik ini sangat merugikan dan mencoreng nama baik institusi Polri.
Motif utama dugaan pungli ini adalah keuntungan pribadi tanpa memikirkan dampak negatif pada masyarakat. Satuan Paminal Polda Sumut memastikan bahwa pihaknya akan mengusut tuntas kasus ini hingga ke akarnya dan menindak tegas pelakunya sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
Baca Juga: Polda Sumut Ambil Sikap Tegas terhadap Oknum Polantas di Medan
Tindakan Hukum dan Proses Investigasi

Setelah OTT dilakukan, kedua anggota Polantas tersebut langsung menjalani pemeriksaan intensif di Mapolda Sumut. Penyidik melakukan pengumpulan bukti dan menginterogasi terkait alur pungli yang dilakukan, termasuk kemungkinan adanya keterlibatan oknum lain dalam jaringan tersebut. Proses investigasi ini dilakukan secara transparan dan profesional.
Polda Sumut memastikan bahwa terhadap pelaku akan dikenakan sanksi tegas baik secara pidana maupun kode etik kepolisian. Selain itu, hasil penyidikan akan dilaporkan ke Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) untuk mendapatkan tindakan lanjutan jika diperlukan. Penegakan hukum ditegaskan harus berlaku tanpa pandang bulu agar kepercayaan masyarakat terhadap Polri tetap terjaga.
Tindakan ini menjadi contoh bagi seluruh anggota Polri bahwa setiap bentuk pelanggaran dan korupsi tidak akan ditoleransi. Selain itu, menjadi wujud nyata dukungan Polda Sumut terhadap program reformasi internal dan pemberantasan pungli yang selama ini digalakkan.
Dampak dan Respons Masyarakat
Penangkapan dua polantas ini mendapat respon positif dari masyarakat Medan dan sekitarnya. Banyak warga yang menilai langkah tegas Polda Sumut sebagai bukti komitmen dalam menciptakan pelayanan kepolisian yang bersih dan bebas praktik pungli. Kejadian ini juga mendorong warga lebih percaya untuk melaporkan jika menemukan pungli di lapangan.
Namun ada juga pertanyaan mengenai sistem pengawasan yang selama ini dianggap kurang ketat sehingga perilaku pungli bisa berkembang. Masyarakat berharap adanya perbaikan sistem pengawasan internal agar tidak ada lagi anggota polisi yang menyalahgunakan kewenangannya. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci menjaga integritas institusi.
Secara keseluruhan, kasus ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh elemen kepolisian dan masyarakat agar bersama-sama mendukung upaya pemberantasan pungli demi terciptanya layanan publik yang adil dan terpercaya.
Simak dan ikuti terus Info Kejadian Medan agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari tribunnews.com
- Gambar Kedua dari detik.com