Posted in

Nekat! Pria di Medan Curi Motor Demi Beli Narkoba, Langsung Diciduk Polisi!

Pria di Medan yang curi sepeda motor demi beli narkoba telah ditangkap, dengan beberapa kasus digunakan untuk membeli narkoba dan judi.

Nekat! Pria di Medan Curi Motor Demi Beli Narkoba, Langsung Diciduk Polisi!

Berbagai penangkapan ini menyoroti keterkaitan erat antara tindak kriminalitas dan penyalahgunaan narkoba di wilayah tersebut. Motif utama pelaku seperti Armansyah dan Muhammad Reza Prabowo dalam melakukan pencurian adalah untuk membiayai kebiasaan narkoba mereka, seringkali dengan menjual barang curian untuk mendapatkan sabu-sabu. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Medan.

Modus Operandi dan Kronologi Penangkapan

Aparat kepolisian di Medan berhasil menangkap sejumlah pelaku pencurian sepeda motor yang motifnya kerap kali terkait dengan pembelian narkoba. Salah satu contoh kasus terbaru melibatkan Armansyah (27), yang mencuri sepeda motor di Jalan Air Bersih, Kecamatan Medan Kota, pada Sabtu (8/6) dan ditangkap pada Rabu (19/6). Armansyah menjual sepeda motor curian seharga Rp 2 juta, dan uangnya digunakan untuk membeli handphone serta narkoba.

Ia juga seorang residivis yang sudah tiga kali masuk penjara karena kasus pencurian. Kapolsek Medan Kota Kompol Selvi menyatakan bahwa pelaku terpaksa ditembak kakinya karena melawan dan mencoba melarikan diri saat ditangkap. Hasil penyelidikan CCTV menunjukkan pelaku masuk dan langsung membawa kabur sepeda motor korban yang kuncinya dalam kondisi menempel.

Pada kasus lain yang terjadi pada 10 Juli 2025, Polsek Medan Timur menangkap MH alias Moris (34) di Jalan Megawati dan Jalan Halat, Kelurahan Pasar Merah Timur, Kecamatan Medan Area. Moris, warga Jalan Panglima Denai Gang Hasibuan, Kelurahan Amplas, Kecamatan Medan Amplas, ditangkap setelah Unit Opsnal Reskrim mendapat informasi bahwa ia akan kembali melakukan aksi pencurian.

Saat pengembangan, Moris melawan dan mencoba melarikan diri, sehingga petugas melakukan tindakan tegas terukur untuk melumpuhkannya. Ia mengaku telah melakukan pencurian sepeda motor sebanyak 10 kali di berbagai lokasi, delapan di antaranya bersama rekan bernama Axel (DPO) dan sisanya dengan Rio (DPO). Alat yang digunakan untuk merusak kunci kontak sepeda motor adalah besi berujung runcing yang ditemukan dalam bungkus rokok merek Ardath.

Moris menjual motor hasil curian kepada seorang perempuan berinisial “N” di daerah Jermal seharga Rp 3 juta per unit, dan uangnya digunakan untuk membeli sabu-sabu, bermain judi slot, serta diberikan kepada mantan istri. Penangkapan ini berdasarkan dua laporan polisi yang masuk ke Polsek Medan Timur, salah satunya dari Alvin Adam Oktavian (18) dan Salsabilla Nurjannah (21).

Keterkaitan Narkoba Sebagai Pemicu Kejahatan

Pola yang menonjol dari berbagai kasus pencurian di Medan ini adalah penggunaan hasil kejahatan untuk membeli narkoba. Ketergantungan terhadap narkoba menjadi motivasi utama para pelaku dalam melakukan tindak pencurian, baik itu sepeda motor maupun barang lainnya.

Fenomena ini menunjukkan adanya lingkaran setan di mana kebutuhan akan narkoba mendorong seseorang untuk melakukan kejahatan. Dan hasil kejahatan tersebut kembali digunakan untuk membeli narkoba. Hal ini menciptakan tantangan yang kompleks bagi aparat penegak hukum. Karena penanganan kejahatan tidak bisa dilepaskan dari upaya pemberantasan peredaran narkoba.

Baca Juga: Pemeriksaan Saksi oleh KPK dalam Kasus Korupsi Proyek Jalan di Sumut

Respon dan Tindakan Tegas Kepolisian

Respon dan Tindakan Tegas Kepolisian

Dalam menghadapi perlawanan dari para pelaku, pihak kepolisian seringkali harus mengambil tindakan tegas dan terukur, termasuk menembak kaki pelaku. Tindakan ini dilakukan sebagai upaya untuk melumpuhkan pelaku yang mencoba melarikan diri atau membahayakan petugas.

Meskipun demikian, polisi terus melakukan pengembangan kasus untuk mengungkap jaringan kejahatan yang lebih besar dan memburu rekan pelaku yang masih buron. Barang bukti seperti alat-alat yang digunakan untuk mencuri juga diamankan guna proses penyidikan lebih lanjut.

Dampak Sosial dan Kerugian Korban

Pencurian sepeda motor dan barang berharga lainnya tidak hanya menimbulkan kerugian finansial yang signifikan bagi korban. Tetapi juga berdampak pada rasa aman dan ketertiban masyarakat. Korban seringkali kehilangan aset penting yang digunakan untuk mobilitas sehari-hari atau bahkan mata pencarian.

Adanya residivis yang berulang kali melakukan kejahatan menunjukkan bahwa penanganan kasus tidak hanya berhenti pada penangkapan. Melainkan juga memerlukan program rehabilitasi yang efektif dan pengawasan pasca-pembebasan untuk mencegah kambuhnya tindakan kriminal.

Upaya Penegakan Hukum dan Pencegahan

Dalam upaya menekan angka pencurian dan peredaran narkoba, kepolisian terus melakukan penyelidikan proaktif dan responsif terhadap laporan masyarakat. Informasi dari rekaman CCTV dan keterangan saksi menjadi kunci dalam mengidentifikasi dan menangkap pelaku.

Namun, pencegahan kejahatan ini juga memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat. Seperti meningkatkan kewaspadaan dan melaporkan setiap aktivitas mencurigakan kepada pihak berwajib.

Kesimpulan

Kasus pria di Medan curi motor demi beli narkoba  menyoroti permasalahan serius yang membutuhkan penanganan komprehensif. Selain penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku dan jaringan kejahatan. Penting juga untuk memperhatikan aspek pencegahan dan rehabilitasi bagi individu yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, guna memutus rantai kejahatan yang terus berulang. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap  hanya di INFO KEJADIAN MEDAN.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari www.detik.com
  2. Gambar Kedua dari www.konsultanhukum.web.id