Kasus pencurian besi bekas di bekas pabrik PT ARB di Medan Deli, Kota Medan, baru-baru ini menjadi sorotan publik.
Polisi berhasil menangkap sebanyak 37 orang yang diduga terlibat dalam aksi pencurian massal tersebut. Peristiwa ini mengungkap modus baru pencurian di area pabrik kosong yang menyebabkan kerugian materiil besar dan memunculkan reaksi keras dari masyarakat sekitar.
Penangkapan ini bukan hanya didominasi pelaku pencurian, tetapi juga penadah dan pihak yang diduga berkonspirasi dalam kasus tersebut. Berikut Info Kejadian Medan akan membahas uraian lengkap mengenai kronologi, fakta, dan dampak dari penangkapan besar-besaran ini.
Kronologi Penangkapan Terkait Pencurian Besi Pabrik PT ARB
Pada Minggu pagi, 20 Juli 2025, aparat gabungan dari Polda Sumut, Brimob, dan Polres Pelabuhan Belawan melakukan penangkapan di bekas pabrik PT ARB di Jalan KL Yos Sudarso. Lokasi pabrik sudah kosong hanya menyisakan bangunan, sehingga besi-besi bekas menjadi incaran.
Polisi mengamankan 37 warga yang terdiri dari pelaku pencurian, penadah, dan orang yang diduga terlibat di area tersebut. Dalam penangkapan ini, alat-alat untuk mencuri besi seperti tabung gas dengan alat las, gergaji besi, serta dua becak turut disita. Aksi penangkapan sempat memanas karena adanya penolakan dari warga sekitar yang tidak ingin anggota keluarganya dibawa petugas.
Modus Operandi dan Dampak Kerugian
Pelaku menggunakan alat-alat seperti las dan gergaji besi untuk memotong besi yang kemudian diangkut menggunakan becak dan mobil pikap. Pencurian ini berlangsung secara besar-besaran dan terbuka, bahkan sempat terekam dalam video viral di media sosial. Kerugian materiil yang dialami PT ARB mencapai sekitar Rp 1,5 miliar akibat pencurian ini.
Besi bekas yang dicuri merupakan barang bernilai tinggi dan menjadi incaran para penjahat karena mudah dijual kembali. Petugas masih melakukan pendalaman guna menentukan status hukum dari 37 orang yang diamankan meliputi pelaku dan penadah.
Baca Juga: Kejam! Perampok di Medan Sayat Leher Seorang Nenek Hingga Meninggal Dunia
Barang Bukti yang Diamankan
Dalam operasi penindakan tersebut, petugas juga menyita barang bukti yang menunjukkan keterlibatan penadah. Selain alat potong dan pengangkut, terdapat potongan besi dan mesin yang sudah dicuri. Penadah merupakan pihak yang membeli barang curian untuk kemudian dijual kembali sehingga menjadi mata rantai penting dalam jaringan pencurian ini.
Penahanan untuk 37 orang tersebut tidak hanya menjerat pelaku utama, tetapi juga diduga mengarah kepada jaringan yang lebih besar yang memanfaatkan pencurian untuk keuntungan pribadi.
Reaksi Masyarakat dan Tantangan Penegakan Hukum
Penangkapan ini memicu ketegangan dengan warga sekitar pabrik yang banyak menolak penahanan anggota keluarganya. Dalam rekaman video yang viral, tampak warga, termasuk perempuan, beradu argumen dengan aparat kepolisian. Mereka menuntut agar para pelaku dibebaskan.
Namun, polisi tetap menegaskan pentingnya penindakan untuk menegakkan hukum dan menghentikan praktek pencurian yang merugikan masyarakat dan perusahaan. Kasus ini juga memperlihatkan tantangan dalam penegakan hukum di wilayah perkotaan yang padat serta perlunya langkah preventif agar pencurian serupa tidak terulang.
Upaya Kepolisian Dalam Menangani Kasus
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry Walintukan, menyampaikan bahwa penyelidikan masih dilakukan untuk memastikan status hukum masing-masing dari 37 orang yang diamankan. Polisi juga berupaya mengungkap jaringan penadah dan dalang di balik kasus ini.
Penegakan hukum ditingkatkan sebagai bentuk perlindungan terhadap aset perusahaan dan kepentingan masyarakat luas. Upaya tersebut didukung oleh kerjasama berbagai unit kepolisian dan aparat keamanan lainnya. Ke depan, diharapkan pencegahan dan pengawasan di kawasan pabrik kosong juga akan lebih ketat untuk menghindari pencurian dalam skala besar.
Simak dan ikuti terus Info Kejadian Medan agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang akan terupdate setiap hari.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar pertama dari mistar.id
- Gambar kedua dari news.detik.com