Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto pastikan tidak ada bahan peledak atau bom di dalam pesawat Saudi Arabian Airlines.
Setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh oleh tim gabungan keamanan dari Jihandak TNI dan Penjinak Bom Brimob Polda Sumut, pesawat dinyatakan aman. Penegasan ini disampaikan menyusul ancaman bom yang diterima pilot, menyebabkan pendaratan darurat untuk sterilisasi dan pengecekan keamanan. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Medan.
Kapolda Sumut Pastikan Pesawat Saudia Airlines Aman dari Ancaman Bom
Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara (Sumut) secara resmi menyatakan bahwa pesawat Saudia Airlines yang melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, telah dipastikan aman dari dugaan ancaman bom.
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Kepala Polda Sumatera Utara, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, yang menegaskan bahwa tidak ada temuan bahan peledak atau indikasi teror bom di dalam pesawat tersebut.
Jaminan keamanan ini diberikan setelah tim gabungan yang terdiri dari personel Gegana Brimob Polda Sumut, Kodam I/Bukit Barisan, dan jajaran lainnya melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat dan barang bawaan penumpang.
Pendaratan Darurat Kedua Pesawat Saudia Airlines di Kualanamu
Insiden pendaratan darurat yang melibatkan pesawat Saudia Airlines di Bandara Kualanamu ini merupakan kejadian kedua dalam waktu singkat. Pesawat dengan nomor penerbangan SV 5688, yang membawa 376 penumpang (196 laki-laki dan 180 perempuan) serta 10 kru, dialihkan pendaratannya ke Bandara Internasional Kualanamu pada Sabtu pagi pukul 09.27 WIB.
Sebelumnya, pada Selasa (17/6/2025) pukul 10.44 WIB, pesawat Saudi Airlines SV-5726 rute Jeddah-Jakarta juga melakukan pendaratan darurat di bandara yang sama akibat ancaman bom. Pesawat pertama ini, dengan nomor registrasi HZ-AK32, membawa 442 jemaah haji asal Kota Depok, Jawa Barat, dan juga dinyatakan aman setelah penyisiran oleh tim penjinak bahan peledak Polda Sumatera Utara.
Baca Juga: Modus Janji Pekerjaan: Tiga Remaja Jadi Korban Perdagangan Orang di Karo
Proses Penanganan dan Sterilisasi Oleh Tim Gabungan
Penyisiran dan sterilisasi pesawat dilakukan secara komprehensif oleh tim gabungan TNI-Polri. Kepala Polda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, menjelaskan bahwa tidak adanya dugaan bom ini berawal dari pemeriksaan ketat yang dilakukan oleh personel Gegana Brimob Polda Sumatera Utara, Kodam I/Bukit Barisan, dan jajaran terkait.
Prosedur pengamanan dilaksanakan secara ketat, mulai dari evakuasi penumpang ke area terminal hingga sterilisasi kabin, ruang kru, dan kokpit pesawat. Seluruh proses penanganan pesawat dan penumpang telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai prosedur yang berlaku.
Keamanan Penumpang dan Pesawat Dinyatakan Aman
Setelah serangkaian pemeriksaan yang dilakukan oleh tim gabungan keamanan dari Jihandak TNI dan Penjinak Bom Brimob Polda Sumut, pesawat beserta seluruh penumpang dinyatakan aman dan sehat. Penumpang dan kru dipastikan selamat dan dalam kondisi baik.
Serta proses penanganan telah dilakukan secara terkoordinasi untuk memastikan keselamatan semua pihak. Pernyataan ini memberikan ketenangan bagi ratusan penumpang yang sempat mengalami ketegangan akibat ancaman bom.
Densus 88 Antiteror Polri Dalami Ancaman Bom
Meskipun pesawat dinyatakan aman, proses penyelidikan terkait sumber ancaman bom terus berlanjut. Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri terlibat aktif dalam pendalaman ancaman bom kedua yang menimpa pesawat Saudia Airlines.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Telah memastikan bahwa Polri akan bekerja sama dengan FBI untuk mendalami identitas pengirim pesan ancaman bom di pesawat Saudia Airlines.
Dari hasil investigasi awal, diduga pesan ancaman tersebut dikirim dari wilayah Arab Saudi. Hal ini menunjukkan keseriusan pihak berwenang dalam menindaklanjuti setiap ancaman yang berpotensi mengganggu keamanan penerbangan dan keselamatan publik.
Dampak dan Respons Terhadap Insiden
Insiden ancaman bom ini tentu menimbulkan kecemasan di kalangan penumpang dan publik. Terutama mengingat bahwa ini adalah kejadian kedua dalam waktu yang berdekatan. Namun, respons cepat dan terkoordinasi dari pihak keamanan, termasuk TNI dan Polri, berhasil memastikan bahwa tidak ada ancaman nyata.
Pendaratan darurat merupakan prosedur standar yang diambil pilot setelah menerima informasi adanya bom di pesawat, sebagai langkah antisipasi untuk menjamin keselamatan. Respons yang cekatan ini menunjukkan kesiapan otoritas dalam menghadapi potensi ancaman keamanan di bandara dan dalam penerbangan.
Kesimpulan
Kapolda Sumut pastikan tidak ada bom di pesawat Saudia Airlines yang mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang. Pihak berwenang telah melakukan sterilisasi menyeluruh dan memastikan keamanan seluruh penumpang dan awak pesawat.
Meskipun demikian, investigasi mendalam oleh Densus 88 Antiteror Polri dan kerja sama dengan FBI terus dilakukan untuk mengidentifikasi dan menindak pelaku di balik ancaman tersebut. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di INFO KEJADIAN MEDAN.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari medan.kompas.com
- Gambar Kedua dari www.suarasurabaya.net