Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria yang bikin konten “ngelem” atau menghirup lem di depan markas Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara (Sumut) menjadi viral di media sosial pada Rabu, 25 Juni 2025.
Aksi pria tersebut memicu berbagai reaksi dari warganet dan menarik perhatian pihak kepolisian. Info Kejadian Medan akan membahas lebih dalam lagi mengenai pria Medan yang bikin konten ngelem di depan Polda Sumut.
Detail Kejadian
Dalam video yang beredar luas, pria tersebut terlihat berdiri persis di depan gerbang Polda Sumut. Dia terlihat memasukkan cairan yang diduga lem ke dalam sebuah kantong plastik, kemudian menghirupnya. Adegan ini direkam dan disebarluaskan, menyebabkan kegaduhan di dunia maya.
Motif Pelaku
Pria dalam video tersebut mengaku bahwa aksi “ngelem” yang dilakukannya adalah bagian dari konten yang “ecek-ecek” atau pura-pura. Dia mengungkapkan bahwa motif di balik pembuatan video tersebut adalah untuk mencari ketenaran sebagai seorang YouTuber.
Pengakuan ini menunjukkan bahwa tindakan tersebut bukan dilakukan karena ketergantungan, melainkan untuk tujuan sensasi dan viralitas di media sosial. Video itu sendiri adalah semacam “tutorial cara memasukkan lem,” namun dengan penekanan bahwa itu hanya konten pura-pura.
Reaksi dan Penyelidikan Polisi
Video viral ini segera menarik perhatian pihak kepolisian. Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Sumut menyatakan akan menyelidiki lebih lanjut motif dan potensi pelanggaran hukum dari aksi pria tersebut.
Penyelidikan ini penting untuk memastikan apakah ada unsur pidana yang terlibat atau apakah tindakan tersebut hanya sebatas kenakalan untuk mencari perhatian publik. Pihak kepolisian juga akan mencari pelaku untuk dimintai keterangan lebih lanjut mengenai alasan di balik pembuatan konten yang kontroversial ini.
Baca Juga: Salah Pilih Sasaran! Residivis Curanmor Ditembak Polisi Usai Curi Motor Petugas
Dampak dan Konsekuensi
Aksi “ngelem” yang divideokan dan disebarluaskan, meskipun diklaim sebagai konten pura-pura, dapat memiliki dampak negatif yang serius. Pertama, konten semacam ini berpotensi memberikan contoh yang buruk, terutama bagi kalangan remaja dan anak-anak yang rentan terhadap pengaruh media sosial. Ini bisa memicu tindakan meniru yang berbahaya, mengingat bahaya kesehatan dari menghirup lem sangatlah fatal.
Kedua, tindakan ini juga dapat mencoreng citra institusi kepolisian, meskipun lokasinya berada di luar gerbang Polda. Keberadaan video tersebut di depan fasilitas keamanan negara bisa menimbulkan kesan negatif atau bahkan provokasi terhadap pihak berwenang.
Ketiga, meskipun tujuannya adalah mencari ketenaran, ada kemungkinan pelaku dapat dijerat dengan undang-undang yang berkaitan dengan penyalahgunaan zat atau tindakan yang mengganggu ketertiban umum. Pihak kepolisian akan menentukan apakah ada dasar hukum untuk menindak pelaku setelah penyelidikan menyeluruh dilakukan.
Pentingnya Edukasi Media Sosial
Kasus ini menyoroti pentingnya edukasi mengenai etika dan dampak pembuatan konten di media sosial. Banyak individu yang mencari popularitas di platform digital tanpa mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan mereka.
Konten yang kontroversial atau berbahaya, meskipun diklaim sebagai “hiburan,” dapat memiliki efek domino yang merugikan masyarakat luas, terutama jika melibatkan tindakan yang melanggar hukum atau norma sosial. Oleh karena itu, kesadaran akan tanggung jawab dalam bermedia sosial menjadi krusial untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa depan.
Manfaatkan waktu anda untuk mengeksplorisasi ulasan menarik lainnya mengenai berita viral dan terbaru hanya di Info Kejadian Medan.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari sumut.suara.com/
- Gambar Kedua dari news.okezone.com