Posted in

Beras Premium Kembali Stok di Rak Retail Modern Medan Pembelian Kini Dibatasi Ketat

Beras Premium mulai kembali mengisi stok rak di retail modern Kota Medan setelah sempat mengalami kelangkaan​.

Beras Premium Kembali Stok di Rak Retail Modern Medan Pembelian Kini Dibatasi Ketat

Namun, ketersediaan ini disertai dengan pembatasan pembelian yang ketat untuk konsumen. Kelangkaan sebelumnya disebabkan oleh penarikan pasokan oleh distributor karena isu beras tidak sesuai mutu dan takaran, serta penyerapan gabah oleh pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Pembatasan pembelian hingga 10 kilogram per pelanggan telah diterapkan di beberapa gerai untuk memastikan distribusi yang lebih merata. Hal ini menunjukkan upaya untuk mengatasi kekhawatiran masyarakat terhadap ketersediaan kebutuhan pokok. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran .

Kebijakan Pembatasan Pembelian Demi Pemerataan Akses

Kembalinya stok beras premium di retail modern Medan disambut dengan regulasi pembelian yang ketat. Konsumen kini hanya diperbolehkan membeli maksimal satu karung beras premium berukuran 10 kilogram atau dua karung berukuran 5 kilogram.

Kebijakan ini merupakan respons langsung terhadap kelangkaan yang melanda pasar selama beberapa waktu terakhir, dengan tujuan utama untuk menghindari panic buying dan memastikan setiap keluarga mendapatkan jatah beras premium.

Penerapan pembatasan ini sebenarnya sudah dimulai sejak kelangkaan beras premium muncul sekitar seminggu sebelumnya. Beberapa gerai bahkan menerapkan ketentuan maksimal 10 kilogram per pelanggan, yang ditujukan agar pelanggan dapat berbelanja dengan bijak dan pasokan dapat tersebar lebih merata.

Kronologi Kelangkaan Dari Kekosongan Hingga Pembatasan

Kelangkaan beras premium di toko ritel sejatinya sudah muncul sejak sepekan terakhir, membuat gerai-gerai minimarket hingga supermarket kehabisan stok. Laporan dari warga Medan menunjukkan kekecewaan karena retail modern seperti supermarket dan Indomaret melaporkan pasokan kosong sejak akhir pekan.

Pantauan pada Senin, 4 Agustus 2025, juga menunjukkan kekosongan di beberapa retail modern di Jalan Wahid Hasyim, Medan. Akibatnya, masyarakat yang biasanya membeli beras premium kemasan beralih ke beras eceran, meskipun harganya lebih mahal dan kualitasnya tidak terjamin.

Gejala kelangkaan ini diawali dengan penerapan pembatasan pembelian, di mana satu konsumen hanya boleh membeli satu kemasan saja. Berselang beberapa hari kemudian, stok sama sekali tidak ada di pasaran.

Baca Juga: Geger! Kantor Ormas di Sumut Jadi Pabrik Ekstasi, Polisi Bongkar Fakta Mengejutkan

Analisis Penyebab Kelangkaan

Analisis Penyebab Kelangkaan

Kelangkaan beras premium di Medan dan beberapa daerah lain di Sumatera Utara (Sumut) disebabkan oleh beberapa faktor. Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (Kabid PDN) Disperindag ESDM Sumut, Charles Situmorang, menjelaskan bahwa berkurangnya pasokan di retail modern disebabkan oleh penyerapan gabah oleh pemerintah untuk stok beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).

Seluruh pasokan gabah antara bulan April hingga Juni dikhususkan untuk dibeli oleh pemerintah. Kekosongan stok di Sumut juga terjadi karena saat ini belum memasuki masa panen, sehingga pasokan gabah tidak terpenuhi setelah diserap oleh pemerintah. Namun, Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, memiliki pandangan berbeda.

Ia menegaskan bahwa stok beras masih aman dan kekosongan di beberapa ritel modern di Kota Medan bukan karena kelangkaan, melainkan karena proses perbaikan rantai distribusi menyusul temuan beras oplosan oleh Kementerian Pertanian. Bobby menjamin bahwa barangnya ada di gudang dan distribusinya sedang dirapikan untuk memastikan beras sampai ke masyarakat.

Respons Pemerintah dan Harapan Konsumen

Pemerintah daerah melalui Disperindag ESDM Sumut akan segera mengadakan rapat terkait regulasi beras SPHP agar dapat masuk ke retail modern. Beras SPHP sempat masuk ke retail modern, namun dihentikan karena ada ketidaksesuaian. Rapat yang akan datang diharapkan dapat membahas peraturan Bappanas yang meminta bantuan seluruh retail modern untuk beras ini.

Selain itu, anggota Komisi B DPRD Sumut, Rudi Alfahri Rangkuti, menduga adanya praktik penimbunan dan permainan spekulan sebagai penyebab krisis ini, berdasarkan pantauan langsungnya di kilang-kilang padi yang kosong dari stok beras. Di tengah upaya pemerintah menstabilkan pasokan, konsumen seperti Sri Ayu dari Lombok Barat.

Yang rutin membeli beras premium kemasan, terpaksa beralih membeli beras eceran di toko kelontong sekitar rumahnya. Beras eceran yang dikemas dalam plastik 5 kg dipatok seharga sekitar Rp 80 ribu, tanpa keterangan apakah itu kategori premium atau medium. Situasi ini menggambarkan bagaimana masyarakat berjuang untuk memenuhi kebutuhan pokok di tengah gejolak pasar beras.

Kesimpulan

Beras Premium kembali stok di retail modern Medan membawa angin segar setelah periode kelangkaan. Namun, kebijakan pembatasan pembelian merupakan langkah krusial untuk memastikan distribusi yang adil dan mencegah penimbunan. Meskipun demikian, akar masalah kelangkaan beras premium, baik itu karena penyerapan gabah oleh pemerintah, kondisi belum panen, maupun dugaan adanya permainan spekulan, masih perlu ditangani secara komprehensif.​

Upaya perbaikan rantai distribusi dan regulasi yang jelas dari pemerintah diharapkan dapat menstabilkan kembali pasokan beras premium di masa mendatang, memastikan kebutuhan pokok masyarakat terpenuhi dengan harga yang terjangkau dan kualitas yang terjamin. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di INFO KEJADIAN MEDAN.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari www.detik.com
  2. Gambar Kedua dari www.detik.com