Kasus penculikan seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di wilayah Marelan, Kota Medan, menjadi peristiwa mengejutkan sekaligus menggelisahkan masyarakat.

Korban yang masih berusia 8 tahun, bernama Zaky Arvanza Nasution, diculik oleh tantenya sendiri, Firda Hermayati, bersama dua pelaku perempuan lainnya. Tujuan penculikan ini mengejutkan karena terkait utang pribadinya, bukannya motif yang biasanya dikaitkan pada penculikan anak.
BerikutInfo Kejadian Medan akan membahas ulasan lengkap tentang kasus ini, kronologi kejadian, profil pelaku, serta dampak dan pelajaran yang bisa diambil.
Kronologi Penculikan Siswa SD di Marelan
Peristiwa penculikan terjadi pada Kamis, 31 Juli 2025, sekitar pukul 10.25 WIB, saat Zaky pulang dari sekolahnya di Yayasan Pendidikan Islam Nur Fadhilah yang berlokasi di Jalan Marelan Raya, Kecamatan Medan Marelan. Firda dan dua rekannya, Julia Hasibuan dan Nurhayati, merencanakan penculikan dengan mengawasi anak tersebut sehari-hari di sekitar sekolahnya.
Pada saat Zaky keluar dari kelas, Julia Hasibuan menjemput dan menarik paksa Zaky ke dalam mobil Rush berwarna putih untuk dibawa pergi. Mereka kemudian mengirim surat ancaman kepada orang tua korban dengan isi permintaan tebusan sebesar Rp 50 juta. Salah satu kalimat mengancam dalam surat tersebut menyebutkan bahwa organ anak akan lebih mahal daripada uang tebusan yang diminta jika tidak dipenuhi.
Profil Pelaku Penculikan dan Motifnya
Pelaku utama, Firda Hermayati, berusia 40 tahun dan ternyata memiliki hubungan keluarga dengan korban sebagai tante atau sepupu dari ibu korban. Firda adalah seorang janda dengan dua anak yang mengaku nekat menculik keponakannya karena terlilit utang sebesar Rp 2 juta dan kebutuhan ekonomi yang mendesak untuk keluarganya.
Selain itu, Firda juga memendam dendam pribadi terhadap ibu korban, Via. Dalam pelaksanaannya, Firda dibantu oleh Julia Hasibuan (40) dan Nurhayati (52), yang semuanya berhasil ditangkap oleh polisi di lokasi berbeda dalam waktu singkat setelah kejadian.
Polisi yang menangani kasus ini adalah tim gabungan dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut. Satuan Reserse Kriminal Polres Pelabuhan Belawan, dan Polsek Medan Labuhan. Mereka melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), memeriksa saksi, dan mengamati rekaman CCTV untuk mengungkap jaringan dan kronologi penculikan.
Baca Juga: Terungkap! Penculik Anak SD Medan yang Ancam Jual Organ Ditangkap Polisi
Dampak Penculikan Terhadap Korban dan Keluarga

Diculiknya siswa SD oleh tantenya sendiri memberikan dampak psikologis yang besar tidak hanya pada korban. Tapi juga keluarga dan masyarakat sekitar. Anak yang seharusnya merasakan rasa aman di lingkungan keluarga dan sekolah, justru mengalami trauma penculikan dan ancaman berbahaya.
Kasus ini menimbulkan keprihatinan luas khususnya mengenai keamanan anak di lingkungan sekolah dan rumah, serta pentingnya kewaspadaan terhadap orang terdekat. Masyarakat di kawasan Marelan, Medan, tentu diharapkan lebih meningkatkan pengawasan dan solidaritas demi perlindungan anak-anak mereka.
Langkah Penanganan Polisi dan Upaya Pencegahan
Polisi bertindak cepat setelah menerima laporan dari orang tua korban. Mereka segera mengidentifikasi pelaku utama penculikan. Polisi juga berkoordinasi dengan berbagai satuan terkait untuk melakukan pencarian. Semua pelaku berhasil ditangkap pada hari Jumat, 1 Agustus 2025. Korban ditemukan dalam keadaan selamat tanpa mengalami kekerasan fisik.
Penegakan hukum tersebut menunjukkan respons cepat aparat terhadap kejahatan anak. Kasus ini juga memperlihatkan pentingnya pendidikan mengenai bahaya penculikan. Sekolah dan orang tua perlu rutin mengingatkan anak agar berhati-hati. Prosedur keamanan saat anak dijemput atau pulang sekolah harus dibuat dan diterapkan.
Pelajaran dan Refleksi dari Kasus Penculikan Ini
Kasus penculikan ini menegaskan bahwa utang dan tekanan ekonomi dapat mendorong seseorang melakukan tindakan luar biasa dan kriminal, termasuk kepada anggota keluarga sendiri. Ini menjadi refleksi penting betapa krisis ekonomi dan masalah sosial harus ditangani dengan cara yang baik agar tidak menimbulkan korban baru dari kalangan keluarga dan anak-anak.
Selain itu, penting untuk membangun sistem perlindungan anak yang melibatkan orang tua, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan tentang kewaspadaan terhadap penculikan juga perlu lebih diperkuat. Masyarakat harus peka terhadap tanda-tanda yang mencurigakan di sekitar lingkungan mereka demi mencegah kasus serupa terulang kembali.
Simak dan ikuti terus Info Kejadian Medan agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang akan terupdate setiap hari.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari medan.viva.co.id
- Gambar Kedua dari www.detak.co.id