Pelaku, Arifin Nasution alias Olmes (53) nekat tusuk abang kandung, Alham Nasution (56), hingga tewas akibat ditegur mengasah pisau di malam hari.

Kejadian tragis menimpa sebuah keluarga di Medan Deli pada Rabu malam, 23 Juli 2025. Peristiwa ini mengguncang warga sekitar sekaligus mengungkap sisi gelap konflik keluarga yang berujung pada kekerasan fatal. Dibawah ini Info Kejadian Medan akan mengulas kronologi kejadian, motif, serta respons aparat dalam menangani kasus tersebut.
Kronologi Kejadian di Rumah Medan Deli
Peristiwa bermula saat Arifin sedang mengasah pisau di kamar rumah mereka di Jalan Platina 1, Gang Syukur, Kelurahan Titipapan, Kecamatan Medan Deli sekitar pukul 20.30 WIB. Abangnya, Alham, yang diketahui temperamental, datang dan menegur dengan nada marah karena tidak setuju dengan kebiasaan mengasah pisau di malam hari.
Teguran tersebut memicu kemarahan Arifin, yang kemudian melontarkan kata-kata keras sambil keluar kamar. Alham terus mengejar dan berteriak, memicu suasana semakin panas dan berujung pada perkelahian fisik.
Motif Pembunuhan: Sakit Hati Karena Sering Dimarahi
Menurut keterangan polisi, pelaku mengaku merasa sakit hati karena sering mendapatkan teguran dan kemarahan dari korban dalam berbagai kesempatan sebelumnya. Rasa sakit hati yang terpendam ini memuncak saat malam kejadian.
Sehingga Arifin tidak mampu lagi menahan emosinya dan melakukan tindakan tragis tersebut. Motif ini menegaskan bahwa pembunuhan bukanlah tindakan spontan semata, tetapi terjadi akibat akumulasi masalah emosional antara dua bersaudara.
Baca Juga:
Tindakan Kekerasan dan Pelarian Pelaku
Saat emosi memuncak, Arifin menusuk korban menggunakan pisau di bagian rusuk kiri hingga bawah ketiak. Luka yang diderita Alham cukup serius sehingga langsung roboh di depan rumah mereka.
Dalam kepanikan, pelaku melarikan diri dari lokasi kejadian. Warga yang mengetahui insiden tersebut segera memberikan pertolongan dan membawa korban ke rumah sakit terdekat, namun nyawa Alham tidak tertolong.
Penangkapan dan Proses Hukum

Polsek Medan Labuhan bergerak cepat dan berhasil menangkap Arifin kurang dari 24 jam setelah kejadian, tepatnya pada Kamis malam di kawasan yang tidak jauh dari lokasi pembunuhan. Pelaku diamankan tanpa perlawanan bersama barang bukti sebilah pisau yang digunakan saat kejadian.
Saat diperiksa, kondisi kejiwaan Arifin normal dan dia telah mengakui perbuatannya. Saat ini, pelaku tengah menjalani proses hukum lebih lanjut dengan status tahanan polisi.
Dampak Sosial dan Pesan Kepada Masyarakat
Kasus ini menjadi pelajaran penting tentang bahayanya konflik keluarga yang tidak dikelola dengan baik, apalagi yang melibatkan emosi dan sakit hati mendalam. Masyarakat diimbau untuk lebih memperhatikan komunikasi dan penyelesaian masalah secara damai dalam rumah tangga.
Selain itu, kejadian ini juga mengingatkan pentingnya pengendalian diri dan mencari bantuan profesional bila menghadapi tekanan emosional. Polisi dan aparat desa diminta untuk meningkatkan pendekatan preventif dalam mengatasi potensi konflik sosial seperti ini.
Kesimpulan
Pembunuhan tragis yang terjadi di Medan Deli antara Arifin Nasution dan abang kandungnya, Alham Nasution, bermula dari teguran malam mengenai kebiasaan mengasah pisau. Rasa sakit hati yang menumpuk dan ketidakmampuan mengendalikan emosi menyebabkan Arifin bertindak brutal hingga menyebabkan kematian.
Penanganan cepat aparat kepolisian dalam menangkap pelaku dan proses hukum yang berjalan memberikan harapan keadilan bagi korban. Kejadian ini menjadi peringatan penting akan pentingnya komunikasi yang baik dan pengelolaan emosi agar tragedi serupa tidak berulang. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di Info Kejadian Medan.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari voi.id
- Gambar Kedua dari detik.com