Posted in

Mencekam! Mobil Anggota DPRD Sumut Diteror OTK Saat Kunjungan ke Belawan!

Mobil Toyota Alphard milik Anggota DPRD Sumut Irham Buana Nasution diteror oleh OTK saat ke Belawan, Medan, pada 8 Juli 2025.

Mencekam! Mobil Anggota DPRD Sumut Diteror OTK Saat Kunjungan ke Belawan!

Insiden mencekam ini menyebabkan kaca belakang mobil pecah. Dua pelaku mengendarai Honda Scoopy dan mengenakan helm untuk menutupi identitas mereka. Irham telah melaporkan kejadian ini ke Polda Sumut, mendesak penyelidikan tuntas. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Medan.

Detil Kronologi dan Serangan yang Mengejutkan

Insiden pelemparan mobil ini terjadi pada siang hari, Selasa, 8 Juli 2025. Saat itu, Irham Buana Nasution, yang juga merupakan politisi dari Fraksi Golkar, sedang dalam agenda kunjungan daerah pemilihan (reses) di Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, bersama dengan anggota DPRD Sumut lainnya.

Salah satu titik kunjungan mereka adalah Kantor PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Setelah menyelesaikan kunjungan di kantor Pelindo, Irham memutuskan untuk berpisah dari rombongan untuk menunaikan sholat. Setelah sholat, ia melanjutkan perjalanannya menuju Kecamatan Medan Labuhan.

Namun, di tengah perjalanan menuju Medan Labuhan inilah insiden mengejutkan itu terjadi. Tiba-tiba, dua orang pelaku yang berboncengan mengendarai sepeda motor Honda Scoopy tanpa plat nomor kendaraan dan mengenakan helm untuk menutupi wajah mereka, datang dan langsung melempari mobil Irham.

Irham Buana Nasution mengungkapkan bahwa mobilnya dilempar dengan batu besar sebanyak dua kali. Meskipun Irham berniat menepikan mobilnya dan turun untuk menghadapi pelaku, mereka justru berputar arah dan kembali melempari kaca bagian belakang mobil Irham, hingga menyebabkan kaca tersebut pecah.

Laporan Resmi dan Harapan Penegakan Hukum

Menanggapi aksi teror yang dialaminya, Irham Buana Nasution segera mengambil langkah hukum dengan melaporkan kejadian tersebut ke Polda Sumut pada sore hari yang sama. Laporan polisi tersebut tercatat dengan nomor STTLP/B/1065/VII/2025/SPKT/Polda Sumut.

Irham secara terbuka menyatakan harapannya agar pihak kepolisian dapat segera menindaklanjuti laporan ini, mengungkap para pelaku, dan menangkap mereka. Ia secara khusus memohon atensi dari Kapolda Sumut, Irjen Whisnu Hermawan Februanto, untuk memastikan kasus ini ditangani dengan serius.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, saat dikonfirmasi, menyatakan akan mengecek laporan tersebut dan memastikan adanya tindak lanjut untuk menangkap pelaku. Kecepatan dan efektivitas penanganan kasus ini akan menjadi tolok ukur komitmen aparat dalam menjaga keamanan dan ketertiban.

Baca Juga: Anggota TNI yang Diduga Aniaya Remaja Hingga Tewas Hadapi Sidang Militer di Medan

Analisis Motif dan Dampak Psikologis

Analisis Motif dan Dampak Psikologis

Hingga saat ini, motif di balik aksi teror ini masih belum terungkap. Namun, peristiwa semacam ini dapat memiliki berbagai kemungkinan motif, mulai dari ketidakpuasan terhadap kebijakan tertentu, upaya intimidasi politik, hingga tindakan kriminal murni. Terlepas dari motifnya, aksi pelemparan mobil ini jelas merupakan bentuk teror yang bertujuan mengganggu atau mengancam keselamatan seorang wakil rakyat.

Dampak psikologis dari insiden ini tentu tidak bisa diabaikan. Irham Buana Nasution mengungkapkan bahwa aksi teror semacam ini merupakan “preseden buruk” bagi masyarakat. Ia menyoroti bahwa jika seorang wakil rakyat saja bisa menjadi sasaran teror, maka keamanan masyarakat umum akan semakin dipertanyakan.

Pernyataan ini mencerminkan kekhawatiran yang mendalam tentang kondisi keamanan di ruang publik dan potensi dampaknya terhadap kebebasan berekspresi serta pelaksanaan tugas-tugas legislatif.

Ancaman Terhadap Demokrasi dan Keamanan Publik

Kasus teror terhadap anggota DPRD Sumut ini menggarisbawahi tantangan serius terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan keamanan publik. Wakil rakyat memiliki peran krusial dalam menyuarakan aspirasi masyarakat dan mengawasi jalannya pemerintahan.

Apabila mereka menghadapi ancaman saat menjalankan tugas, hal ini dapat menghambat kerja legislatif dan menciptakan iklim ketakutan yang merugikan. Keamanan di ruang publik adalah hak dasar setiap warga negara. Insiden ini menunjukkan bahwa masih ada celah keamanan yang perlu diperbaiki.

Pemerintah daerah dan aparat kepolisian memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa setiap individu, termasuk wakil rakyat. Dapat bergerak dan menjalankan tugasnya tanpa rasa takut akan intimidasi atau kekerasan. Pengungkapan kasus ini secara tuntas akan menjadi langkah penting dalam menegaskan kembali supremasi hukum dan melindungi ruang publik dari tindakan-tindakan teror.

Kesimpulan

Mobil anggota DPRD Sumut diteror OTK saat kunjungan kerja di Belawan adalah insiden serius yang menuntut perhatian penuh dari aparat penegak hukum dan seluruh elemen masyarakat. Pecahnya kaca mobil akibat pelemparan oleh OTK bukan sekadar kerugian materi. Tetapi juga simbol dari ancaman yang lebih besar terhadap keamanan individu dan fungsi demokrasi.

Penting bagi Polda Sumut untuk segera mengungkap motif di balik serangan ini dan menangkap para pelaku untuk memberikan keadilan serta mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. Kasus ini harus menjadi momentum untuk memperkuat jaminan keamanan bagi wakil rakyat dan seluruh masyarakat. Memastikan bahwa setiap orang dapat menjalankan hak dan kewajibannya tanpa rasa takut akan intimidasi.

Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di Info Kejadian Medan.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari www.harianbatakpos.com
  2. Gambar Kedua dari www.detik.com